Kamu Percaya Padaku? Ya, Aku Seharusnya Percaya pada Diriku Sendiri

"Syah, kamu percaya sama aku?"
"Percayalah, makanya skrg aku ajak kamu ngobrol teh"
"Tapi kenapa ya aku sendiri suka ga percaya sama diri aku"

Sempat berbincang dengan salah satu teman di kampus, Isyah namanya. Percakapan yang terjadi mengingatkan aku banyak hal. Tentang percaya. Hal sederhana yang sebenarnya berpengaruh banyak pada diriku sendiri. Kurang percaya pada diriku sendiri, terkadang hal seperti ini terjadi pada aku. Aku yang tidak percaya pada diriku sendiri dibandingkan oranglain lain yang bisa lebih percaya dengan adanya aku. Klise. Setiap orang punya ideal self yang biasanya lebih tinggi  dari organismic self maupun self conceptnya sendiri. Self-concept merupakan semua aspek dari keberadaan dan pengalaman diri yang dipersepsikan oleh kesadaran dari diri sendiri. Menurut Rogers (dalam Feist et al, 2013) perlu kita perhatikan bahwa apa yang kita pikirkan belum tentu sesuai dengan apa yang secara akurat terjadi makan Rogers menyatakan bahwa terdapat organismic self yang merupakan diri itu yang sebenarnya seperti apa diluar pikirannya. ideal self sendiri merupakan merupakan pandangan seseorang terhadap diri seperti yang diharapkan. Biasanya atribut positiflah yang berada dalam ideal self dimana seseorang mengharapkan dirinya sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti misalnya, aku selalu memiliki pandangan ideal bahwa aku adalah seseorang yang baik, tidak mudah marah, perhatian pada orang lain dan lainnya. Namun pada prakteknya aku tidak sama dengan apa yang aku harapkan, aku kadang tidak dapat memberikan perhatian pada temanku atau orang-orang disekitarku atau juga aku merasa tidak mampu dalam melakukan suatu hal. Bila terjadi kesenjangan atau ada jarak yang cukup jauh antara ideal self dengan self concept akan menimbulkan incongruence pada diri seorang individu yang menyebabkan kepribadian yang tidak sehat (Feist et al, 2013). Dalam diri kita memiki kesadaran yang berbeda-beda. Menurut Rogers (dalam Feist et al, 2013) kita memiliki tiga tingkat kesadaran yaitu ignored or deniedaccurately symbolized dan distorted. Menurut Rogers, kesadaran yang baik dimiliki adalah kesadaran dalam tingkat accurately symbolized dimana kesadaran yang dimiliki seseorang secara akurat diterima dalam struktur dirinya tidak mengabaikan (ignore/denied) juga dipersepsikan dalam bentuk yang berbeda (distorted). Ketidakpercayaan aku terhadap diriku sendiri bisa jadi termasuk penerapan dari tingkat kesadaranku yang lebih cenderung mengabaikan kesadaran bahwa aku mampu dan cenderung menganggap pengalaman itu salah dan mengabaikannya.



Hal ini mengingatkan aku dengan banyak orang yang pernah berada dikehidupanku, tidak sedikit dari mereka percaya bahwa aku bisa, percaya aku bisa menjaganya namun aku sendiri yang memungkiri dan menganggap aku tidak mampu. Percaya setidaknya pada diriku sendiri bahwa aku adalah yang terbaik bagi yang lain dan mampu membantu, ya aku lupa mereka punya kepercayaan itu, aku malah mengabaikannya dan mengurungkan kepercayaan diriku untuk menunjukan bahwa aku adalah yang terbaik. Banyak hal yang bisa dijadikan contoh seperti ketika banyak orang menganggap aku pintar, aku memungkiri dan pada akhirnya aku tidak mampu untuk percaya diri pada hasilku karena aku tidak mempercayai diriku. Selain itu, contoh lain dalam sebuah hubungan. Pernahkah kalian takut pacar kalian pergi karena ada yang lebih baik? ya akupun pernah, sadar betul bahwa aku memiliki rasa cemburu yang cukup tinggi. Hal ini yang baru-baru ini aku sadari. Rasa cemburu yang aku miliki tidak lain muncul karena aku tidak percaya bahwa diriku ini bisa membahagiakan pasanganku, maka dari itu aku menunjukkan kecemburuan dan membuat pasanganku pada akhirnya tidak nyaman dengan apa yang aku lakukan. Setelah banyak bertukar pikiran dengan beberapa teman yang mayoritas laki-laki, aku menyadari, laki-laki tidak menyukai hal-hal seperti itu. dan. oh. itu jawabannya. pantas saja. mulai saat itu aku sadar, ini adalah hal yang perlu aku terima dan jadikan pelajaran, lagi-lagi kepercayaan diri yang tidak aku miliki untuk diriku sendiri memunculkan masalah yang baru aku ketahui setelah sekian lama mengalami kesalahan.
Teruntuk banyak orang yang sudah banyak memberikan aku kesempatan untuk mempercayai diriku sendiri. Terimakasih sudah pernah percaya padaku. Terimakasih sudah membuat aku sadar betapa berharganya kalian dalam hidupku. Banyak hal yang baru aku sadari akhir-akhir ini. Banyak hal yang selalu aku renungkan. Banyak hal yang mengganggu pikiranku belakangan ini dan aku sadar jawabannya adalah percaya pada diriku sendiri.

Karena saat aku sendiri tidak percaya pada diriku, bagaimana bisa mereka semua bisa percaya padaku?


Zahirah
00.45
27 Desember 2017


referensi:
Feist, J., Feist, G. J. & Roberts, T (2013). Theories of personality 5 th ed. McGraw Hill.

Comments

Popular Posts